‘Sulit’ bukan bearti Kamu Tidak Sanggup
Kamu hanya perlu menjalaninya
Hai! Setelah lama tidak menulis, aku tiba-tiba punya sesuatu untuk dibagikan.
Aku menemukan ide menulis ini setelah aku membaca newsletter kak Iosi Pratama di substack. Sebelumnya aku tidak sadar bahwa apa yang aku lakukan saat ini ternyata merupakan kesulitan bagi orang lain (baca: menjalani sesuatu yang sulit hingga akhir).
Banyak orang yang memulai dengan mudah di awal karena sesuatu itu memang selalu mudah di awalnya, namun ketika hal itu menjadi sulit, orang satu persatu akan meninggalkannya. Atau setidaknya akan banyak godaan untuk menghentikannya.
Misalnya saja, ajakan teman untuk berhenti mengikuti bootcamp coding karena sudah mulai banyak orang yang menyerah karena materinya semakin syulit (benar-benar godaan! Bagaimana ketika kita kesulitan dan banyak orang lain yang pergi, bearti kita tidak sendirian kan memiliki alasan menyerah? Ketimbang kita masih seorang diri berusaha menyelesaikannya).
Kini akhirnya aku sadari kalau sebenarnya ketika kamu menemukan hal sulit di kegiatan yang kamu kerjakan, pilihan yang baik adalah “menuntaskannya” bukannya “mengakhirinya”.
Hanya beberapa (baca: sedikit) orang yang bisa bertahan untuk melewati itu. Dan bila kita cukup sabar untuk bertahan dan berusaha, semua akan terlewati dan memuaskan.
Sebuah hasil yang kita dapat dengan kerja keras tentunya pasti akan bernilai dan memuaskan.
Tidak ada sesuatu yang mudah untuk hasil yang luar biasa
Jadi, cobalah untuk menuntaskannya, walau itu sulit, karena walau itu susah, bukan bearti tidak bisa diselesaikan ☺.
Bacaan bagus dari kak Iosi Pratama:
https://berkabar.substack.com/?utm_source=substack&utm_medium=web&utm_campaign=profile_page